Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

F.2.4 PEMBUBUTAN UNTUK JENIS PEKERJAAN TERTENTU

 

A. PENDAHULUAN

Operasi pemesinan bubut adalah berbagai macam kegiatan yang dilakukan pada mesin bubut untuk menghasilkan bentuk dan ukuran benda kerja yang diinginkan. Operasi ini sangat beragam, tergantung pada bentuk akhir yang ingin dicapai.


B. MATERI AJAR

Perhatikan gambar di bawah ini!

Beberapa operasi pemesinan bubut secara umum sebagai berikut :

1. Facing (Pembubutan Muka)

Facing bertujuan untuk membuat permukaan ujung benda kerja menjadi datar dan halus. Sering digunakan untuk membuat permukaan dasar sebelum operasi pembubutan lainnya.

Pada facing perlu memperhatikan hal berikut ini:

  • Benda kerja jangan terlalu panjang keluar benda kerja pada cekam
  • Pahat harus setinggi senter
  • Gerakan manju menuju sumbu benda kerja dengan putaran benda kerja berlawanan arah jarum jam
  • Bisa juga gerakan dari sumbu benda kerja dengan putaran benda kerja berlawanan arah jarum jam, biasanya pada benda berlubang

F.2.4 PEMBUBUTAN UNTUK JENIS PEKERJAAN TERTENTU oleh Hoiri Efendi 


2. Turning (Pembubutan)

Turning merupakan pembuatan permukaan silinder pada benda kerja. Biasanya digunakan untuk membuat poros, bushing, atau komponen silinder lainnya. 

Pada turning perlu diperhatikan hal berikut : 

  • Membubut lurus atau bertingkat dengan tuntutan hasil sepusat yang presisi, maka dilakukan di antara dua senter. 

    • Pekerjaan membubut lurus untuk benda yang panjang dan berdiameter kecil, maka menggunakan penyangga
    • Pekerjaan membubut lurus untuk benda yang panjang dan berdiameter kecil, maka menggunakan penyangga


    3. Bor Senter 

    Pembubutan/pembuatan lubang senter bor dengan bor senter (centre drill) pada permukaan ujung benda kerja. Tujuannya adalah agar pada ujung benda kerja memiliki dudukan apabila didalam proses pembubutannya memerlukan dukungan senter putar atau sebagai pengarah sebelum melakukan pengeboran.

    Untuk menghindari terjadinya patah pada ujung mata sayat bor senter akibat kesalahan prosedur, maka penonjolan benda kerjanya tidak boleh terlalu panjang dan untuk benda kerja yang berukuran panjang harus ditahan dengan penahan benda kerja (steady rest).


    4. Drilling (Membuat Lubang)

    Drilling pada mesin bubut adalah pembuatan lubang dengan alat potong mata bor. Pada umumnya dilakukan untuk pekerjaan lanjutan diantaranya akan dilanjutkan untuk diproses pengetapan, pembesaran lubang (boring),rimer, ulir dalam dll. 

    Membuat lubang menggunakan drilling twist


    Membuat lubang menggunakan drilling taper horse


    5. Boring (Memperbesar Lubang)

    Boring merupakan proses memperbesar lubang dengan menggunakan pahat bubut dalam. Ukuran pemegang pahat (holder) menyesuaikan dengan diameter lubang dan panjang pembubutan.


    6. Taper Turning (Pembubutan Tirus)

    Pembubutan tirus adalah proses pemesinan pada mesin bubut untuk menghasilkan benda kerja yang memiliki diameter yang berbeda pada kedua ujungnya, sehingga membentuk bentuk kerucut atau tirus. Benda kerja yang dihasilkan memiliki bentuk yang menyempit secara bertahap dari satu ujung ke ujung lainnya.

    Ada beberapa cara untuk membuat pembubutan tirus, antara lain:

    a. Menggeser Kepala Lepas (Tailstock)

    • Kepala lepas digeser secara sejajar dengan sumbu mesin, sehingga sumbu kepala lepas tidak sejajar dengan sumbu kepala tetap.
    • Benda kerja dijepit di antara kedua senter, sehingga saat diputar akan terbentuk bentuk tirus.
    • Kelebihan: Cara ini sederhana dan mudah dilakukan.
    • Kekurangan: Hanya cocok untuk tirus yang tidak terlalu panjang dan presisi.



    b. Memiringkan Eretan Atas (Compound Rest)

    • Eretan atas dimiringkan pada sudut tertentu terhadap sumbu mesin.
    • Pahat akan bergerak membentuk sudut terhadap sumbu benda kerja, sehingga menghasilkan bentuk tirus.
    • Kelebihan: Lebih fleksibel dan dapat menghasilkan tirus dengan berbagai sudut.
    • Kekurangan: Membutuhkan perhitungan sudut yang akurat.



    c. Menggunakan Attachment Khusus

    • Ada alat tambahan khusus yang dapat dipasang pada mesin bubut untuk membuat tirus dengan lebih akurat dan efisien.
    • Kelebihan: Sangat akurat dan efisien, terutama untuk produksi massal.
    • Kekurangan: Membutuhkan biaya tambahan untuk membeli attachment.



    7. Contour Turning (Pembubutan Kontur)

    Pembubutan kontur adalah teknik pemesinan bubut yang digunakan untuk menghasilkan profil atau bentuk khusus pada benda kerja. Dengan kata lain, pembubutan ini memungkinkan kita untuk membuat bentuk yang tidak hanya lurus atau melingkar, tetapi juga bentuk-bentuk yang lebih kompleks seperti kurva, alur, atau bahkan bentuk tiga dimensi yang sederhana.


    8. Forming  (Pembubutan Bentuk)

    Membubut bentuk radius, bulat atau bentuk lainnya dapat dilakukan pada mesin bubut copy. Namun dapat juga bentuknya langsung mengikuti bagaimana bentuk asahan pahatnya itu sendiri, khususnya untuk bentu yang relatif tidak lebar (luas).

    Karena bidang pahat yang memotong luasannya relatif besar bila dibandingkan pembubutan normal, maka besarnya pemakanan dan kecepatan putarannya pun tidak boleh besar sehingga memperkecil terjadinya penumpulan dan patahnya benda kerja maupun pahat.


    9. Chamfering 

    Membuat sudut tumpul pada tepi benda kerja untuk mengurangi tajamnya tepi. Digunakan untuk mengurangi risiko melukai dan meningkatkan penampilan.


    10. Parting Off

    Pada pekerjaan memotong benda kerja, harus diperhatikan tinggi mata pahat pemotongannya harus setinggi senter, bagian yang keluar dari penjepit pahat harus pendek, kecepatan putar mesin harus perlahan-lahan. Sedangkan bagian yang akan dipotong harus sedikit lebih lebar dibandingkan dengan mata pahatnya agar pahat tidak terjepit. Benda yang dipotong sebaaiknya tidak dijepit dengan senter. 

    Apabila diperlukan dan bendanya panjang boleh dijepit menggunakan senter tetapi tidak boleh pemotongan dilakukan sampai putus, dilebihkan sebagian untuk kemudian digergaji atau dilakukan dengan pahat tersebut tetapi tidak didukung dengan senter, hal ini untuk menghindari terjadinya pembengkokan benda kerja dan patah pahat. 


    11. Grooving

    Membuat alur melingkar pada permukaan benda kerja. Digunakan untuk membuat alur kunci, alur O-ring, atau alur lainnya.


    12. Threading (Membuat ulir)

    Mesin bubut dapat dipergunakan untuk membubut ulir luar (baut) dan ulir luar (mur) dan dari sisi bentuk juga dapat membuat ulir segitiga, segiempat, trapesium dan lain-lain. 

    Dari sisi arah uliran, ulir dibagi dua yaitu ulir kanan (RH) dengan arah ulir ke kanan dan ada ulir kiri (LH) dengan arah uliran ke kiri. Arah uliran ini dibuat sesuai dengan kebutuhan penggunaan ulir maupun faktor beban puntir. 

    Untuk mendapatkan data standar ukuran dan profil ulir, baik itu metris maupun inch dapat dilihat pada tabel ulir. Kedalaman ulir luar (baut) adalah 0.613 x kisar (pitch) dan kedalaman ulir dalam (mur) adalah 0.54 x kisar (pitch). Untuk memudahkan mur terpasang pada baut, pada umumnya diameter nominal baut dikurangi sebesar 0.1 x kisar (pitch)

    Misal baut M 12 x 1.75
    berarti diameter ulir = 12 - (0.1 x 1.75) = 11.825mm ~ 11.8mm
    Kedalaman ulir h3 = 0.613 x P = 0.613 x 1.75 = 1.072mm ~ 1.1mm


    13. Knurling (Pembubutan Kartel)

    Membuat tekstur pada permukaan benda kerja untuk meningkatkan daya cengkeram atau tampilan. Sering digunakan pada gagang alat atau komponen yang memerlukan cengkeraman yang baik. Bentuk/profil hasil hasil pengkartelan akan mengikuti jenis kartel yang digunakan, ada yang belah ketupat, dan ada yang lurus tergantung gigi kartelnya.


    Untuk menentukan putaran mesin pada saat mengkartel, gunakan putaran kurang-lebih seperempat kali putaran normal, dengan tujuan agar supaya roll dan porosnya tidak mendapat beban yang berat dan terjadi gesek yang tinggi. Untuk mengurangi terjadinya gesekan antara roll dan poros, berikan pelumasan sebelum katel
    digunakan.

    -= TERIMA KASIH =-

    Posting Komentar untuk "F.2.4 PEMBUBUTAN UNTUK JENIS PEKERJAAN TERTENTU"