Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

E.7.3 TRANSMISI MESIN

 

A. PENDAHULUAN

Transmisi mesin dalam konteks manufaktur memiliki peran yang sangat krusial dalam mentransfer dan mengubah tenaga mekanik dari sumbernya (misalnya motor listrik) ke berbagai komponen mesin produksi. Dengan kata lain, transmisi adalah penghubung antara tenaga penggerak dan proses produksi itu sendiri.

B. FUNGSI UTAMA TRANSMISI MESIN

  • Mengubah Kecepatan: Transmisi memungkinkan kita untuk menyesuaikan kecepatan putaran output sesuai dengan kebutuhan proses produksi. Contohnya, pada mesin bubut, transmisi digunakan untuk mengatur kecepatan putaran benda kerja.
  • Mengubah Arah Putaran: Transmisi dapat membalik arah putaran, yang sangat berguna dalam berbagai aplikasi seperti conveyor belt yang bergerak bolak-balik.
  • Mengubah Torsi: Transmisi dapat meningkatkan atau mengurangi torsi, yaitu gaya putar yang dihasilkan oleh mesin. Torsi yang lebih tinggi diperlukan untuk mengatasi beban yang lebih berat, seperti pada mesin press.
  • Menghubungkan dan Memutuskan Tenaga: Transmisi memungkinkan kita untuk menghubungkan dan memutuskan aliran tenaga sesuai kebutuhan, misalnya saat mesin perlu dihentikan atau saat dilakukan penggantian alat.
E.7.3 TRANSMISI MESIN oleh Hoiri Efendi 

C. KOMPONEN UTAMA TRANSMISI MESIN

  • Roda gigi (gear): Merupakan komponen utama transmisi yang berfungsi untuk mengubah kecepatan dan torsi. Roda gigi memiliki berbagai jenis, seperti roda gigi lurus, miring, dan cacing.
  • Sabuk dan puli: Digunakan untuk menghubungkan dua poros yang berjarak jauh dan mengubah kecepatan putaran.
  • Rantai dan sprocket: Mirip dengan sabuk dan puli, tetapi lebih kuat dan sering digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan daya transmisi yang lebih besar.
  • Kopling: Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan dua poros secara cepat.
  • Poros: Merupakan komponen yang menopang roda gigi, puli, dan komponen transmisi lainnya.

D. JENIS TRANSMISI MESIN

  • Transmisi mekanik: Menggunakan komponen mekanik seperti roda gigi, sabuk, dan rantai.
  • Transmisi hidrolik: Menggunakan fluida (biasanya minyak) untuk mentransmisikan tenaga.
  • Transmisi pneumatik: Menggunakan udara terkompresi untuk mentransmisikan tenaga.
  • Transmisi variabel kontinu (CVT): Memungkinkan perubahan kecepatan secara halus dan kontinu.

E. CONTOH PENERAPAN TRANSMISI MESIN

  • Mesin perkakas: Transmisi digunakan untuk mengatur kecepatan putaran spindle, kecepatan gerak meja, dan berbagai gerakan lainnya.
  • Conveyor belt: Transmisi digunakan untuk menggerakkan conveyor belt dan mengubah arah gerakan.
  • Robot industri: Transmisi digunakan untuk menggerakkan sendi-sendi robot dan melakukan berbagai gerakan kompleks.
  • Mesin pengemasan: Transmisi digunakan untuk menggerakkan berbagai mekanisme dalam proses pengemasan, seperti pengisian, penutupan, dan pelabelan.

F. PENTINGNYA PEMELIHARAAN TRANSMISI MESIN

Pemeliharaan transmisi mesin secara berkala sangat penting untuk menjaga kinerja mesin dan mencegah kerusakan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:

  • Pelumasan: Pastikan semua komponen transmisi dilumasi dengan baik untuk mengurangi gesekan dan keausan.
  • Penyetelan: Lakukan penyetelan secara berkala untuk memastikan semua komponen bekerja dengan benar.
  • Pemeriksaan keausan: Periksa secara berkala kondisi komponen transmisi, seperti roda gigi, sabuk, dan rantai, untuk mengidentifikasi tanda-tanda keausan.
  • Penggantian komponen: Ganti komponen yang sudah aus atau rusak untuk menghindari kerusakan yang lebih serius.



-= TERIMA KASIH =-

Posting Komentar untuk "E.7.3 TRANSMISI MESIN"