E.4.2 BAHAYA-BAHAYA DI TEMPAT KERJA
Industri manufaktur melibatkan berbagai proses produksi yang dapat menimbulkan berbagai macam bahaya bagi pekerja. Penting untuk memahami dan mengidentifikasi bahaya ini guna menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja serta memastikan kelancaran operasi industri.
B. JENIS-JENIS BAHAYA DI TEMPAT KERJA DALAM INDUSTRI MANUFAKTUR
1. Bahaya Fisik
Bahaya fisik dalam industri manufaktur dapat disebabkan oleh mesin, peralatan, dan lingkungan kerja.
Mesin dan Peralatan: Mesin yang bergerak, bagian tajam, dan alat berat. Contohnya, mesin potong, mesin pres, dan forklift.
Lingkungan Kerja: Suhu ekstrem, kebisingan tinggi, getaran, dan penerangan yang buruk.
2. Bahaya Kimia
Bahan kimia yang digunakan dalam proses manufaktur dapat menimbulkan risiko kesehatan jika tidak ditangani dengan benar.
Bahan Kimia Berbahaya: Asam, basa, pelarut organik, dan bahan mudah terbakar.
Paparan Zat Berbahaya: Asap, debu, gas, dan uap dari proses produksi seperti pengelasan, pengecatan, dan pembersihan.
3. Bahaya Biologis
Meskipun lebih jarang, bahaya biologis juga dapat terjadi di lingkungan manufaktur.
Kontaminasi: Bahan biologis yang terkontaminasi, terutama dalam industri pengolahan makanan atau farmasi.
Penyakit yang Dibawa oleh Hewan: Pekerja yang menangani produk hewani atau bekerja di lingkungan dengan infestasi hama.
4. Bahaya Ergonomis
Desain tempat kerja yang buruk dapat menyebabkan cedera akibat penggunaan alat dan mesin.
Posisi Kerja yang Salah: Duduk atau berdiri dalam waktu lama, membungkuk, atau mengangkat beban dengan cara yang tidak benar.
Gerakan Berulang: Aktivitas seperti pengepakan, pengelasan, dan perakitan yang memerlukan gerakan berulang.
5. Bahaya Psikososial
Stres dan tekanan kerja dapat berdampak negatif pada kesehatan mental pekerja.
Tekanan Produksi: Target produksi yang tinggi, tenggat waktu yang ketat.
Lingkungan Kerja yang Tidak Mendukung: Hubungan buruk dengan rekan kerja atau atasan, kekerasan verbal atau fisik.
C. PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BAHAYA
1. dentifikasi dan Penilaian Risiko
Melakukan penilaian risiko secara rutin dan menyeluruh.
Melibatkan pekerja dalam identifikasi bahaya dan penilaian risiko.
2. Tindakan Pencegahan
Pengendalian Teknik: Penggunaan pelindung mesin, sistem ventilasi yang baik, dan penerangan yang cukup.
Pengendalian Administratif: Menetapkan prosedur operasi standar (SOP), pelatihan keselamatan, dan pengaturan jadwal kerja yang baik.
Alat Pelindung Diri (APD): Menyediakan dan memastikan penggunaan APD seperti helm, sarung tangan, kacamata pelindung, dan masker.
3. Tanggap Darurat
Mempersiapkan rencana tanggap darurat dan prosedur evakuasi.
Melatih pekerja dalam penggunaan alat pemadam kebakaran dan pertolongan pertama.
Menyediakan fasilitas pertolongan pertama dan peralatan keselamatan yang mudah diakses.
D. PENUTUP
Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja di industri manufaktur adalah tanggung jawab bersama antara manajemen dan pekerja. Dengan mengenali bahaya yang ada dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif.
Semoga bahan ajar ini dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya di tempat kerja dalam industri manufaktur serta cara-cara pencegahannya.
-= TERIMA KASIH =-
Posting Komentar untuk "E.4.2 BAHAYA-BAHAYA DI TEMPAT KERJA"